Selasa 16 Jul 2013 07:51 WIB

Bank DKI Syariah Tunggu Modal Rp 5 Triliun

Rep: Qomarria Rostanti/ Red: M Irwan Ariefyanto
Bank DKI Syariah
Foto: jakarta.go.id
Bank DKI Syariah

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bank DKI Syariah belum memutuskan untuk spin off dalam waktu dekat. Bank DKI Syariah masih menunggu modal menjadi Rp 5 triliun dari jumlah saat ini Rp 2 triliun. "Kalau aset sudah Rp 5 triliun, baru kami pertimbangkan //spin off//," ujar Direktur Umum Bank DKI, Eko Budiyono usai pemaparan kinerja Bank DKI di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Senin (15/7) malam.

Menurutnya, Unit Usaha Syariah (UUS) Bank DKI tersebut mengalami pertumbuhan cukup pesat belakangan ini. Per Juni 2013, pembiayaan meningkat 35 persen menjadi Rp 1,637 triliun. "Ini menjadi salah satu fokus bisnis kami," kata Eko. Pembiayaan banyak didominasi di multifinance.   

Berbeda dengan pembiayaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank DKI Syariah masih agak terbatas. Untuk itu Bank DKI akan terus memperbanyak outlet syariah. "Mudah-mudahan dengan begini bisa meningkatkan DPK," ucapnya. Sayangnya, Eko tidak ingat betul berapa besar DPK saat ini. Hingga sekarang Bank DKI memiliki dua cabang syariah, delapan cabang pembantu syariah serta 105 kantor kas syariah dan konvensional.

Bank DKI juga akan mengembangkan usaha mikro syariah. "Kami akan buka outlet syariah mikro," kata dia.

Bank DKI akan merekrut tenaga-tenaga berkualitas di sektor mikro. Outlet mikro tersebut baru akan dikembangkan di wilayah Jabodetabek.

Bank DKI Syariah, kata Eko, berkontribusi sekitar 9 persen dari laba Bank DKI sebesar Rp 413 miliar. "Kontribusi UUS hampir 38 miliar," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement