Jumat 28 Jun 2013 16:44 WIB

Pertunjukan Wayang Didorong Masuk Sektor Ekonomi Kreatif

Karakter wayang (ilustrasi).
Foto: seasite.niu.edu
Karakter wayang (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seni pertunjukan wayang dinilai perlu untuk didorong untuk memasuki sektor ekonomi kreatif antara lain melalui sinergi dengan kekuatan ekonomi, industri, teknologi, seni, dan budaya. "Di era industrial, kita harapkan wayang mampu menjadi jagat kreatif yang mandiri secara ekonomi," kata Ketua Umum Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (Sena Wangi) Suparmin Sunjoyo di Jakarta, Jumat (28/6).

Ia mengatakan, wayang agar bisa masuk dalam sektor ekonomi diharapkan memiliki basis sosial termasuk dalam hal sumber daya manusia baik manajemen penyelenggara maupun penonton. Selain itu, wayang harus memiliki basis ekonomi atau pasar, dan basis sosial budaya (orientasi nilai-nilai dan filosofis). "Di luar strategi itu, tentu masih ada strategi lain yang bisa diupayakan untuk mengangkat harkat dan martabat wayang dalam pergaulan global," katanya.

Pihaknya juga mendorong munculnya karya-karya pergelaran wayang yang bernapas baru tanpa harus merusak nilai-nilai dalam wayang atau pakem. "Idealnya wayang harus kreatif dan inovatif, bisa bersanding dengan wayang klasik atau perkamen," katanya.

Oleh karena itu, menurut dia, diperlukan pengajaran dan pelatihan baik terkait dengan filosofi, bahasa, teknik permainan, strategi komunikasi, pesan sosial, maupun cara pengemasan pertunjukan. Hal itu, kata dia, penting mengingat wayang bisa menjadi jalur strategis untuk membangun tradisi yang kuat kepada generasi muda melalui seni budaya.

"Melalui pendidikan formal maupun informal, generasi muda perlu didorong untuk mengapresiasi wayang. Melalui edukasi maka masalah-masalah terkait dengan bahasa, lakon, pesan sosial, dan ajaran wayang diharapkan bisa teratasi," katanya.

Pihaknya juga menilai perlunya pemerintah untuk memperhatikan perkembangan budaya kontemporer sekaligus berpihak pada budaya tradisi. Menurut dia, budaya lokal dan tradisi sebagai warisan bangsa dan dunia hendaknya diproteksi secara proporsional melalui regulasi dan politik anggaran. "Wayang membutuhkan dukungan kekuasaan agar kokoh dan tetap menjadi bagian penting dari kultur bangsa," katanya.

Ia berpendapat, fasilitas pewayangan seharusnya disediakan secara gratis mengingat wayang mempunyai peran penting sebagai benteng kedaulatan budaya di samping keharusan mempertahankan kedaulatan politik, ekonomi, serta pertahanan dan keamanan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement