Jumat 21 Jun 2013 15:46 WIB

Perkuat Bisnis E-Money, Bank Mandiri Rambah E-Ticketing KA

Tiket elektronik KRL
Foto: Republika/Yasin Habibi
Tiket elektronik KRL

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri, Tbk menggandeng anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero) yaitu PT Railink dan PT Kereta Commuter Jakarta (KCJ) untuk memperkuat bisnis e-money. Dari siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (21/6), menyebutkan hingga Mei 2013, kartu Mandiri e-Money yang telah beredar mencapai lebih dari tiga juta kartu dengan frekuensi transaksi yang tumbuh 76 persen dibanding periode yang sama tahun 2012.

Bank Mandiri pun menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan pengelola kereta api bandara, Railink dan KCJ sebagai pengelola kereta komuter Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi agar bisnis e-money dapat terus tumbuh. Pada kerja sama dengan Railink, pihaknya bersama BCA, BRI, BNI, dan Bank Mega akan mengimplementasikan sistem pembayaran elektronik kereta api bandara.

Untuk tahap awal, implementasi akan dilakukan untuk sistem pembayaran kereta bandara Kuala Namu Medan, Sumatera Utara pada Juli 2013, selanjutnya akan dilakukan di Bandara Soekarno Hatta Jakarta pada 2014. Sementara itu, penerapan sistem pembayaran elektronik kereta komuter Jabodetabek, akan dilakukan Bank Mandiri bersama BCA, BRI, BNI dan Bank DKI.

Direktur Bank Mandiri Sunarso mengatakan kerjasama ini dapat mendukung kelancaran transaksi pembayaran kereta bandara maupun kereta komuter sehingga dapat meningkatkan kenyamanan masyarakat dalam menggunakan kereta sebagai alat transportasi.

"Langkah ini juga merupakan salah satu upaya kami mendukung program less cash society dan meningkatkan efisiensi pembayaran dalam menggunakan berbagai moda transportasi serta memperkuat penetrasi e-money. Sebelumnya pada Januari 2013 Bank Mandiri juga mengimplementasikan e-ticketing bus Transjakarta," papar Sunarso.

Menurut dia, Bank Mandiri terus mengembangkan layanan pembayaran elektronik menggunakan kartu prabayar yang saat ini menggunakan brand 'e-Money'. Hasilnya, nilai transaksi e-Money sejak Januari hingga Mei 2013 tumbuh 104 persen menjadi Rp 558 miliar dari Rp 274 miliar pada periode yang sama tahun 2012.

Sementara pangsa pasar e-Money untuk frekuensi transaksi telah mencapai 84,17 persen. Selain menggandeng perusahaan penyedia jasa transportasi, untuk memperkuat bisnis ini, pihaknya telah menggandeng lebih dari 870 merchant dengan jumlah outlet sebanyak 22.365 unit.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement