Rabu 19 Jun 2013 10:05 WIB

Belum Dapat Izin OJK, Lorena Batal Melantai di BEI

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lagi-lagi rencana perusahaan transportasi PT Eka Sari Lorena Transport untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) tertunda. Gagalnya rencana ini lantaran antrian panjang emiten yang mengajukan pernyataan efektif kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Calon emiten ini mengagendakan due dilligence dan public expose pada Selasa (18/6) malam. Sayangnya hingga waktu yang ditentukan pernyataan praefektif tidak juga diperoleh dari regulator. "Kami belum mendapat pernyataan efektif publikasi dari OJK," ujar Direktur Utama Valbury Asia Securities Johanes Soetikno yang merupakan salah satu penjamin pelaksana emisi initial public offering (IPO) Lorena, Selasa (18/6) malam.

Lorena sudah merencanakan IPO sejak Oktober 2012. Namun rencana tersebut terpaksa dibatalkan karena belum terpenuhinya persayaratan dari otoritas. Syarat tersebut salah satunya adalah pelaporan keuangan yang sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).

Namun Johanes menyatakan pada public expose kali ini perseroan telah 99 persen siap untuk IPO. Yang menjadi kendala hanyalah izin dari OJK yang belum kunjung keluar. Ia mengharapkan OJK dapat segera mengeluarkan izin tersebut agar perseroan bisa segera menawarkan sahamnya ke publik.

Perseroan berencana melepas 750 juta lembar saham atau setara 42,7 persen saham yang ditempatkan dan disetor. Dana hasil IPO akan digunakan untuk ekspansi usaha, termasuk penambahan armada dan pembukaan trayek baru.

Sekretaris Perusahaan Andi Porman Tambunan mengungkapkan perseroan akan menambah 100 unit armada tahun ini. Saat ini perseroan telah memiliki 243 unit armada yang melayani rute-rute di Sumatra, Jawa, dan Bali.

Perseroan juga akan menambah beberapa trayek baru dengan penambahan armada tersebut. Trayek baru ini akan melengkapi 60 trayek yang sudah dikuasai Lorena.

Sayangnya Andi enggan menyebutkan trayek mana saja yang akan dijamah Lorena selanjutnya. "Yang pasti kami akan masuk ke rute yang tidak bisa dilalui oleh moda transportasi lain seperti kereta api agar persaingannya tidak ketat," kata dia.

Sebelumnya OJK menyatakan saat ini memang cukup banyak calon emiten yang akan melakukan penawaran umum perdana saham. Per 31 Mei 2013 sudah ada enam emiten yang mendapatkan pernyataan efektif dari OJK. "Di pipeline masih ada 15 emiten lagi yang menunggu pernyataan efektif," kata Dewan Komisioner OJK Bidang Pasar Modal Nurhaida.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement