Selasa 18 Jun 2013 15:07 WIB

Tambah Modal Kerja, PNM Terbitkan Obligasi Rp 1 Triliun

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Mantan Presiden Prof Dr.Ing B.J. Habibie berpidato pada acara hari ulang tahun PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di gedung Smesco UKM, Jakarta
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Mantan Presiden Prof Dr.Ing B.J. Habibie berpidato pada acara hari ulang tahun PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di gedung Smesco UKM, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menerbitkan obligasi II dengan nilai maksimal Rp 1 triliun. Penerbitan obligasi tersebut bertujuan untuk memperkuat permodalan perseroan dalam ekspansi bisnis.

Obligasi diterbitkan dengan tenor lima tahun dengan bunga tetap di kisaran 8,25-9,25 persen. Direktur Utama PNM Parman Nataatmadja mengungkapkan dana hasil obligasi akan digunakan untuk modal kerja yang disalurkan ke usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). "Sekitar 60 persen akan dipakai untuk modal kerja ke UMKM melalui unit layanan modal mikro," ujar Parman dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/6).

Sisa dana hasil obligasi akan dipakai untuk pelunasan dan pembayaran sebagian utang di beberapa perbankan, yaitu PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, PT Bank HSBC, PT Bank Permata Tbk, PT Bank Jabar Banten Tbk, PT Bank Mutiara, PT Bank DKI dan PT Bank BNI Tbk. PNM menunjuk PT Bahana Securities sebagai penjamin pelaksana emisi.

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberi peringkat single A untuk surat utang perseroan. Hal ini menunjukkan dukungan kuat dari pemegang saham perseroan, yaitu pemerintah, dan jaminan kondisi likuiditas serta fleksibilitas finansial yang baik dengan permodalan yang kuat.

Parman optimistis obligasi perseroan akan diserap maksimal oleh pasar. Apalagi sebagian besar dananya akan dialokasikan untuk pembiayaan ke sektor mikro yang dinilai cukup menjanjikan. Potensi sektor mikro masih sangat besar mengingat belum seluruh pelaku UMKM yang bisa dibiayai oleh perbankan.

"Dengan prospek yang besar, kami sangat optimistis obligasi PNM akan diminati pasar," kata Parman.

PNM akan melakukan masa penawaran awal pada 18-26 Juni 2013. Pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditarget 10 Juli 2013. Hingga pertengahan tahun ini PNM telah memiliki 704 kantor pelayanan yang menjangkau sekitar 2.759 kecamatan di 27 provinsi di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement