Rabu 12 Jun 2013 11:56 WIB

Pengusaha Tak Khawatir Dampak Penurunan Rupiah

Kadin
Foto: www.pipimm.or.id
Kadin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Franky Oesman Widjaja mengatakan penurunan nilai rupiah terhadap dolar AS hanya berdampak sementara bagi dunia usaha. "Hanya terjadi dampak psikologis sementara saja saat terjadi 'profit taking' investor di pasar modal. Namun, hal itu sudah ditangani oleh pemerintah," kata Franky di Jakarta, Rabu (12/6).

Ia mengatakan penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar memang memberikan keuntungan kepada eksportir, tapi nilainya sangat kecil. Dunia usaha dan eksporter, kata dia, justru merasa lebih baik bila nilai tukar rupiah stabil.

Menurut Franky, nilai tukar rupiah selama ini sudah cukup stabil. Namun, karena sempat terjadi aksi "profit taking" di pasar modal, terjadi kebutuhan dolar sangat banyak dalam waktu singkat. "Namun, karena ekspor kita juga banyak, jadi bisa mengimbangi kebutuhan dolar di dalam negeri. Para eksporter diharapkan juga bisa segera membawa dolarnya kembali," tuturnya.

Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto mengatakan penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar tentu menjadi keprihatinan semua pihak apabila nilainya terus turun. Nilai rupiah yang terus melemah akan berdampak pada stabilitas impor.

"Namun kami yakin pemerintah tetap berupaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. yang penting ekspansi ekspor Indonesia terus dikembangkan untuk membantu likuiditas dalam negeri," katanya.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (12/6) pagi bergerak menguat sebesar 18 poin menjadi Rp 9.820 dibanding sebelumnya di posisi Rp 9.838 per dolar AS.

Penguatan rupiah seiring dengan langkah Bank Indonesia (BI) yang melakukan intervensi di pasar uang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement