Selasa 11 Jun 2013 09:59 WIB

Jaga Rupiah, BI Jangan Bergantung Pada Cadangan Devisa

Rep: Satya Festiani/ Red: Nidia Zuraya
Rupiah
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Rupiah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) diharapkan tidak terlalu bergantung pada cadangan devisa dalam menjaga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. BI mencatat cadangan devisa Indonesia hingga akhir Mei 2013 sebesar 105 miliar dolar AS, atau turun dibandingkan posisi akhir April 2013 yang sebesar 107,269 miliar dolar AS. Penurunan disebabkan oleh operasional moneter.

"Sayang jika BI mengeluarkan cadangan devisa hanya untuk menambah pasokan dolar AS dengan tujuan dolar AS tak terapresiasi secara signifikan," ujar Analis dari Trust Securities, Reza Priyambada, Selasa (11/6). Namun, ia mengatakan porsi cadangan devisa sebenarnya cukup kuat untuk menahan laju pelemahan nilai tukar rupiah.

Menurutnya, cadangan devisa akan lebih bermakna jika dipakai untuk investasi atau belanja pemerintah. BI perlu melakukan strategi lain agar tidak bergantung pada cadangan devisa. "Mungkin bisa mengajak BUMN (Badan Usaha Milik Negara) untuk melepas dolar AS," ujar dia.

Cara lainnnya adalah dengan mengusulkan strategi perdagangan yang tujuannya untuk memasok dolar AS. "Misal biasanya orang banyak melakukan perdagangan valuta asing di luar Indonesia. Bisa diciptakan instrumen adanya di kita," ujar Reza.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Komunikasi BI, Difi Johansyah mengatakan BI menjaga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak hanya dengan cadangan devisa. "Kita juga mempertemukan yang memiliki valuta asing dengan yang membutuhkan," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement