Senin 03 Jun 2013 11:04 WIB

Stabilkan Rupiah, BI Terus Pasok Dolar AS ke Pasar Valas

Perry Warjiyo
Foto: Antara
Perry Warjiyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melakukan dual intervensi yakni intervensi di pasar valas serta pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder, untuk menstabilkan nilai rupiah yang akhir-akhir ini terus menunjukkan tren melemah.

"BI melakukan intervensi di pasar valas dan juga melakukan pembelian SBN di pasar sekunder, itu dual intervensi yang terus kita lakukan untuk menstabilkan pasar," kata Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Senin (3/6).

Perry menuturkan, pihaknya akan terus memasok mata uang dolar AS jika pasar valas dalam negeri mengalami kekurangan suplai terhadap mata uang tersebut agar nilai tukar rupiah tetap terjaga. "Komitmen BI tetap berada di pasar untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan kondisi fundamentalnya, intervensinya ya dengan mensuplai kebutuhan dolar di pasar," ujarnya.

Menurut Perry, pada akhir bulan Mei di pasar valas memang terjadi kenaikan permintaan akan dolar AS disebabkan oleh repatriasi deviden. Sementara itu, lanjutnya, untuk pembelian SBN di pasar sekunder dilakukan oleh BI agar pengaruh pelemahan nilai tukar terhadap likuiditas rupiah tidak terlalu besar.

"Agar dampaknya terhadap likuiditas rupiah itu tidak terlalu ketat maka kita membeli SBN dari pasar sekunder, sehingga likuiditas rupiahnya tetap terjaga," tutur Perry.

Perry menegaskan, jika ada pelaku asing yang melakukan penarikan modal dan pelaku domestik tidak mampu menyerapnya, BI tidak akan ragu untuk melakukan pembelian SBN untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan membantu stabilitas pasar SBN.

"Kami juga melihat apakah kemudian ada peminat di dalam negeri yang kemudian juga membeli SBN. Waktu dua tiga hari yang lalu, waktu capital reversalnya (penarikan modal asing) besar tidak hanya di indonesia tapi juga di Filipina dan Thailand itu banyak yang keluar waktu itu kita membeli banyak," paparnya.

Namun untuk Jumat (31/5) lalu, ketika penarikan modal asing mulai mereda dan pelaku domestik juga mampu menyerap sehingga BI tidak melakukan pembelian SBN yang terlalu banyak. "Kami selalu melihat kondisi pasar. Kami akan terus memantau dan melakukan stabilisasi nilai tukar di pasar dengan melakukan intervensi," ujar Perry.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Jumat (31/5) sore kembali melanjutkan pelemahan menyusul beralihnya investasi asing dari dalam negeri. Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta sore hari bergerak melemah sebesar 69 poin menjadi Rp 9.882 dibanding sebelumnya di posisi Rp 9.813 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah BI pada Jumat (31/5), tercatat mata uang rupiah bergerak menguat tipis menjadi Rp 9.802 dibanding sebelumnya Kamis (30/5) di posisi Rp 9.811 per dolar AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement