Rabu 29 May 2013 06:44 WIB

RFID Bisa Hemat Triliunan Rupiah

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Hazliansyah
Karen Agustiawan
Karen Agustiawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sistem monitoring dan pengendalian (SMP) bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi diprediksi bisa menghemat anggaran hingga triliunan rupiah per tahun. Sistem monitoring, Radio Frequency Identification (RFID) diperkirakan bisa menekan angka kekeliruan distribusi dan penyalahgunaan BBM bersubsidi.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Karen Agustiawan, mengatakan, apabila per tahun penyalahgunaan satu juta kiloliter (kl), jika dikalikan dengan Rp 4000 per liter bisa mencapai Rp 4 triliun.

"Sedangkan biayanya hanya Rp 703 miliar setahun,"kata dia pada rapat kerja bersama komisi VII DPR RI di Gedung DPR RI, Selasa (28/5) malam.

Tender RFID, kata Karen, sudah dimenangkan oleh PT Inti. Selain itu perusahaan tersebut yang berinvestasi di bagian peralatannya.

Sistem SMP ini nantinya dapat merekam data transaksi penjualan BBM. Di antaranya transaksi penjualan hingga detail lainnya.

Selain itu, sistem ini juga akan mendata transaksi pelanggan mulai dari identitas kendaraan pelanggan hingga identitas pelanggan. Sistem ini mengendalikan BBM subsidi secara terbatas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement