Rabu 22 May 2013 22:16 WIB

Target Swasembada Diralat, Bulog Masih Bergantung Kedelai Impor

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Kedelai impor
Foto: antara
Kedelai impor

REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta--Hingga kini Perum Bulog masih mengandalkan kedelai impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Menurut Menteri Pertanian Suswono setelah produksi kedelai bisa ditingkatkan secara signifikan, baru Perum Bulog bisa menyerap kedelai produk domestik.

"Yang jelas untuk kedelai, kita masih dominan impor," ujar Mentan saat ditemui di kantor Kementrian Pertanian, Rabu (22/5).

Swasembada kedelai sebelumnya ditargetkan berlangsung tahun 2014 mendatang. Target ini akhirnya diralat, mengingat produsen dalam negeri belum bisa memenuhi tenggat pasokan.

Selain itu lahan pertanian yang kurang membuat pemerintah menambal kebutuhan dengan impor. Swasembada dapat terwujud jika negara ini sedikitnya mempunyai 500 ribu hektare (ha) lahan tambahan untuk ditanami kedelai.

Tahun lalu produksi kedelai mencapai 815.647 ton biji kering. Produksi tahun ini diperkirakan menurun karena perilaku bertanam petani yang cenderung mengikuti tren.

Pada cuaca normal, petani mayoritas bertanam padi karena harga yang cukup bagus. Lalu pada saat kemarau datang, petani akan melakukan survey harga untuk komoditas kedelai dan jagung

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement