REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri Tbk, menyalurkan Rp 44,29 triliun ke pembiayaan konsumen seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Tanpa Agunan (KTA).
Hingga akhir Maret 2013, Bank Mandiri berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit ke sektor konsumen sebesar 21,1 persen menjadi Rp 49,32 triliun, dari Rp 40,72 triliun di periode yang sama tahun lalu. Lebih dari Rp 5 triliun disalurkan ke segmen kartu kredit.
Executive Vice President Consumer Finance Bank Mandiri, Tardi, mengatakan Bank Mandiri tak hanya menyasar perumahan kelas atas untuk KPR, tetapi juga kelas menengah ke bawah melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). "Distribusi kita ada di kota-kota besar sampai kota-kota kabupaten," ujar Tardi dalam Pembukaan Mandiri Expo 2013 dan penandatanganan kerjasama dengan 20 branding mall Senayan City, Selasa (21/5).
Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan kredit properti tahun ini sebesar 30 persen atau setara Rp 52 triliun hingga akhir tahun. Meski volume kredit KPR terus digenjot pertumbuhannya, Tardi mengatakan rasio kredit bermasalah (NPL) akan dijaga rendah yakni 0,5 persen.
Dengan Mandiri Expo, Bank Mandiri menargetkan aplikasi KPR sebesar Rp 400-500 miliar selama pameran berlangsung. Bank Mandiri menggandeng 23 developer untuk acara tersebut dari jumlah keseluruhan 700 developer se-Indonesia.
Executive Vice President Consumer Loan Group, Sarastri Baskoro, mengatakan Bank Mandiri menawarkan suku bunga 6,75 persen dengan skema effective fixed dua tahun dan 9,75 persen fixed pada tahun ketiga.