Selasa 21 May 2013 12:09 WIB

Uni Eropa Luncurkan Laporan Kerja Sama Indonesia

Bendera negara anggota Uni Eropa (ilustrasi)
Foto: UWORKERS
Bendera negara anggota Uni Eropa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Uni Eropa meluncurkan laporan tahunan kerja sama pembangunan dengan Indonesia selama 2012 yang dikenal sebagai Blue Book 2013 melalui pemberian dana pembangunan lebih dari 300 juta euro.

"Indonesia merupakan kekuatan ekonomi dan komersial baru dengan pertumbuhan tahunan yang tinggi, dan diharapkan dapat melampaui enam persen," kata Kepala Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, Brunei Darussalam dan ASEAN Julian Wilson di Jakarta, Selasa (21/5).

Laporan tersebut menekankan perubahan bentuk kerja sama pembangunan yaitu menuju dialog dan bentuk kolaborasi antara mitra sejajar di bidang-bidang yang menjadi kepentingan dan kepedulian bersama. Julian WIlson mengatakan Uni Eropa dan Indonesia merupakan mitra yang kuat dan berupaya bersama mencari solusi untuk menjawab tantangan-tantangan global.

Laporan tersebut memberikan gambaran bagaimana bantuan yang diberikan memberi manfaat dan memberdayakan masyarakat. "Indonesia sebagai anggota kelompok G20 dan sebuah kekuatan kawasan merupakan negara demokratis yang berkembang serta dalam hal tertentu berperan sebagai donor," tuturnya.

Selain kemitraan, perubahan adalah tema kedua dari laporan tersebut. Indonesia telah berhasil mengurangi kemiskinan didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang kuat dan proses demokrasi yang semakin membaik.

Sementara itu, Deputi Bidang Pembiayaan Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Wismana Adi Suryabrata mengatakan Indonesia telah berubah menjadi negara berpenghasilan menengah. "Kelas menengah di Indonesia terus tumbuh. Angkatan kerja juga terus tumbuh sehingga menjadi tantangan dan peluang untuk meningkatkan produktivitas," papar Wismana mewakili Wakil Menteri Lukita Dinarsyah Tuwo.

Uni Eropa telah memberikan dukungan kepada Indonesia senilai lebih dari 300 juta euro pada 2012 yang disalurkan ke sektor-sektor pendidikan (115 juta euro), kerja sama ekonomi, perdagangan dan investasi (32 juta euro), lingkungan hidup dan perubahan iklim (88 juta euro), tata kelola yang baik (18 juta euro), kesehatan, air dan sanitasi (45 juta euro) serta kesiapsiagaan bencana dan pencegahan konflik (6 juta euro).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement