REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik pada Senin (20/5) atau Selasa (21/5) pagi WIB. Kenaikan harga emas karena aksi short-covering (pembelian kembali emas yang telah dijual).
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni, naik 19,4 dolar AS, atau 1,42 persen, menjadi menetap di 1.384,1 dolar AS per ounce. Para analis berpendapat, penurunan di pasar saham AS dan dolar AS yang bergerak melemah berkontribusi pada kenaikan emas pada Senin (20/5).
Harga emas turun 109 dolar AS dalam tujuh sesi terakhir, dan terakhir kali harga berjangka logam mulia jatuh untuk delapan sesi berturut-turut terjadi pada 2009. Analis pasar mengutip kenaikan besar di pasar saham AS dan Jepang, dolar AS yang lebih kuat dan ekspektasi inflasi rendah di seluruh dunia membuat pasar emas bearish (lesu) saat ini.
Sementara itu, Gubernur Bank Sentral AS, Federal Reserve, Ben Bernanke akan menyampaikan pidato resminya tentang prospek ekonomi bank sentral pada Rabu (22/5) waktu setempat dan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), unit pengaturan kebijakan bank sentral AS, akan merilis risalah pertemuan kebijakan baru-baru ini. Diharapkan bahwa Bernanke akan segera mengakhiri langkah-langkah stimulus moneter The Fed.
Sementara harga perak untuk pengiriman Juli, naik 23 sen, atau 1,03 persen, menjadi ditutup pada 22,582 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 16,6 dolar AS, atau 1,13 persen, menjadi ditutup pada 1.484,6 dolar AS per ounce.