REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik pada Senin (Selasa pagi WIB) karena aksi short-covering (pembelian kembali emas yang telah dijual), menghentikan penurunan tujuh sesi berturut-turut.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni, naik 19,4 dolar AS, atau 1,42 persen, menjadi menetap di 1.384,1 dolar AS per ounce.
"Penurunan di pasar saham AS dan dolar yang bergerak melemah berkontribusi pada kenaikan emas pada Senin (20/5)," kata para analis.
Harga emas turun 109 dolar AS dalam tujuh sesi terakhir. Terakhir kali, harga berjangka logam mulia jatuh untuk delapan sesi berturut-turut terjadi pada 2009.
Analis pasar mengutip kenaikan besar di pasar saham AS dan Jepang, dolar yang lebih kuat dan ekspektasi inflasi rendah di seluruh dunia membuat pasar emas bearish (lesu) saat ini.
Sementara itu, Ketua Federal Reserve AS Ben Bernanke akan bersaksi tentang prospek ekonomi bank sentral dan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), unit pengaturan kebijakan bank sentral AS, akan merilis risalah pertemuan kebijakan baru-baru ini.
Diharapkan, Bernanke akan segera mengakhiri langkah-langkah stimulus moneter Fed.
Perak untuk pengiriman Juli, naik 23 sen, atau 1,03 persen, menjadi ditutup pada 22,582 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 16,6 dolar AS, atau 1,13 persen, menjadi ditutup pada 1.484,6 dolar AS per ounce, Xinhua melaporkan.