Senin 20 May 2013 12:08 WIB

Bank Nobu Alokasikan Dana Hasil IPO untuk Kredit Ritel

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Bank Nobu
Foto: nobu
Bank Nobu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) akan mengalokasikan dana hasil initial public offering (IPO) untuk ekspansi kredit perseroan. Tahun ini Bank Nobu menargetkan penyaluran kredit Rp 1,4 triliun.

Bank Nobu melakukan pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melepas 2,15 miliar lembar saham atau 52 persen dari total modal disetor. Dana yang diperoleh dari hasil IPO adalah senilai Rp 806 miliar.

"Dana ini akan kami alokasikan seluruhnya untuk ekspansi kredit," ujar Direktur Utama Bank Nobu Suhaimin Djohan di BEI, Senin (20/5). Hingga April 2013 penyaluran kredit perseroan baru Rp 480 miliar.

Bank Nobu merupakan bank yang lebih banyak menyalurkan kredit ke sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) dan ritel. Sekitar 80 persen kredit disalurkan ke sektor tersebut. Sisanya disalurkan ke sektor konsumer dan komersial. Porsi ini akan berubah dengan adanya ekspansi kredit perseroan. Namun Suhaimin mengungkapkan porsinya akan  dipertahankan sesuai dengan keahlian perseroan.

Suhaimin mengakui pencapaian kredit hingga April  masih jauh dari target perseroan. Namun ia meyakini penambahan kantor cabang dapat mendorong pencapaian target kredit perseroan.

Hingga akhir 2013 Bank Nobu akan membuka 70 kantor cabang. Kantor ini akan tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Hingga April perseroan telah memiliki 52 kantor cabang. Pekan ini dua kantor cabang baru dibuka di Pekanbaru dan Banjarmasin. Sejauh ini kantor cabang tersebut baru berdiri di 18 provinsi di Indonesia. Sebanyak 70 kantor cabang yang menjadi target perseroan akan difokuskan ke Indonesia bagian timur.

Suhaimin mengungkapkan pembukaan kantor di wilayah timur ini sejalan dengan peraturan Bank Indonesia serta potensi kredit yang ada di sana. Hingga saat ini kantor cabang Bank Nobu di wilayah timur Indonesia baru dua kantor, yaitu Manado dan Makassar.

Suhaimin menambahkan perseroan ingin mengajukan permohonan kepada Bank Indonesia (BI) untuk menambah jumlah kantor cabang. "Dengan modal inti kami yang sekarang sudah di atas Rp 1 triliun, kami optimistis bisa membuka hingga 100 kantor cabang," kata Suhaimin.

Dengan penambahan kantor cabang ini Suhaimin optimistis bisa mencapai target kredit yang tumbuh 238,9 persen. "Kami targetkan kredit tumbuh di atas 100 persen menjadi Rp 1,4 triliun," ujar Suhaimin.

Perseroan juga berhasil menekan non performing loan (NPL) hingga nol persen. Hal ini dilakukan dengan menerapkan manajemen kredit yang baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement