Kamis 16 May 2013 10:51 WIB

Defisit Neraca Pembayaran Picu Pelemahan Rupiah

Mata uang Rupiah
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Mata uang Rupiah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak melemah tipis namun masih relatif terjaga. Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Kamis (16/5) pagi bergerak melemah sebesar tiga poin menjadi Rp 9.748 dibanding sebelumnya di posisi Rp 9.745 per dolar AS.

"Nilai tukar rupiah rawan pelemahan terkait defisit neraca pembayaran pada kuartal pertama 2013, tetapi pelemahan akan relatif terjaga di kisaran Rp9.740-Rp9.750 per dolar AS," kata Ekonom Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih di Jakarta, Kamis (16/5).

Ia mengemukakan neraca pembayaran pada kuartal pertama 2013 tercatat defisit sebesar 6,6 miliar dolar AS, kondisi itu disebabkan transaksi berjalan yang juga mengalami defisit sebesar 5,3 miliar dolar AS dan neraca modal serta finansial defisit sebesar 1,4 miliar dolar AS. "Defisit neraca pembayaran itu membuat posisi cadangan devisa selama kuartal pertama 2013 turun menjadi 104,8 miliar dolar AS, tetapi kondisi itu masih cukup aman untuk membayar utang luar negeri pemerintah," katanya.

Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada menambahkan sentimen negatif eksternal juga memicu nilai tukar rupiah kembali melemah setelah pelaku pasar uang merespon negatif pertumbuhan di negara kawasan Eropa yang di bawah estimasi dan dibareng dengan penurunan pertumbuhan PDB. "Kondisi itu menekan mata uang euro dan memberi dampak terhadap mata uang Asia termasuk rupiah," tambahnya.

Meski demikian, lanjut dia, nilai tukar rupiah masih memiliki momentum penguatan terhadap dolar AS seiring dengan penjagaan Bank Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement