Ahad 12 May 2013 11:54 WIB

Mitra Bayar Taspen Diminta Tingkatkan Pelayanan

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Djibril Muhammad
PT Taspen
PT Taspen

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pos Indonesia (Persero) dan perbankan sebagai mitra bayar pensiun PT Taspen (Persero) diminta untuk selalu meningkatkan pelayanan serta memberikan masukan, saran dan ide-ide baru dalam program-program Taspen ke depannya. 

Direktur Utama Taspen, Iqbal Latanro, dalam rapat koordinasi perdananya dengan mitra bayar, akhir pekan lalu, mengatakan Taspen dalam berhubungan dengan mitra berlaku perlakuan setara. Salah satu contohnya tidak membeda-bedakan satu dengan yang lain. 

"Jika salah satu mitra memperoleh akses data, maka mitra yang lain juga mempunyai kesempatan yang sama dengan perhitungan secara bisnis," ujar Iqbal dalam keterangan pers yang diterima Republika, Ahad (12/5).

Sekretaris Perusahaan Taspen Sudiyatmoko Sentot menambahkan dalam pertemuan itu telah disepakati bersama bahwa mitra bayar sepakat untuk terus meningkatkan pelayanan kepada para peserta Taspen. Khususnya para pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) atau pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Kemudian, mendukung program e-Dapem dan e-Karip, termasuk di dalamnya moto layanan 5 T, salah satunya tepat waktu. Mitra bayar, Sudiyatmoko mengatakan, akan menjadi office chaneling yang berfungsi sebagai kepanjangan tangan Taspen untuk melayani peserta Taspen. 

Seluruh pihak secara bersama-sama akan melakukan sosialisasi kepada para calon pensiunan yang telah memasuki batas usia pensiun. Selain itu, pemberian kredit pensiun oleh mitra diharapkan tidak memberatkan penerima pensiun.

"Dan Taspen tidak ikut campur. Semua diserahkan kepada mekanisme pasar," ujar Sudiyatmoko. 

Taspen akan memberikan batasan pemberian kredit maksimal angsuran tidak melebihi 70 persen dari uang pensiun yang dterima. Hal ini tertuang dalam perjanjian kerja sama Taspen dengan mitra bayar pensiun. 

Seluruh pihak sepakat mitra bayar pensiun dalam menjalankan bisnis berpedoman pada etika berbisnis. "Jangan sampai para pensiunan dibuat bingung," kata Sudiyatmoko.

Sebagai catatan, jumlah peserta yang dilayani Taspen sampai saat ini tercatat 6.876.692 orang yang terdiri dari 4.533.635 orang peserta aktif dan 2.343.057 orang peserta pensiun. Terdapat enam kantor cabang utama, 39 kantor cabang, tiga kantor cabang pembantu dan jumlah SDM 1.943 orang. 

Jumlah aset Taspen per 2012 silam sebesar Rp 123,586 triliun atau mengalami kenaikan 23,58 persen dibandingkan 2011 yang tercatat 99,997 triliun. Untuk tahun ini, jumlah aset ditargetkan Rp 137 triliun. 

Nilai investasi 2012 senilai Rp 98,923 triliun atau naik 21,65 persen dibandingkan 2011 setara Rp 81,314 persen. Pada 2013, nilai investasi yang dikelola ditargetkan meningkat 11,11 persen menjadi Rp 110 triliun. 

Laba per 2012 Rp 446,521 miliar atau turun 22,89 persen dibandingkan pencapaian 2011 sebesar Rp 579,084 miliar. Target laba 2013 sebesar Rp 626,26 miliar atau naik 40 persen dibandingkan realisasi 2012 silam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement