REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Selasa (7/5) pagi cenderung stabil seiring dengan Bank Indonesia yang masih menjaga fluktuasinya. Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak melemah sebesar tiga poin menjadi Rp 9.735 dibanding posisi sebelumnya Rp 9.732 per dolar AS.
"Rupiah masih terjaga di kisaran antara Rp 9.730 hingga Rp 9.740 per dolar AS," kata Ekonom Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih di Jakarta, Selasa (7/5).
Ia mengemukakan ekonomi Indonesia untuk kuartal pertama 2013 tumbuh 6,02 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya. "Sumber pertumbuhan masih didorong oleh konsumsi masyarakat yang tumbuh 5,17 persen," ujarnya.
Namun, lanjut dia, tercatat terjadi perlambatan dari pengeluaran pemerintah yang hanya menyumbang 0,03 persen dari 6,02 persen karena lambatnya serapan anggaran.
Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada menambahkan pertumbuhan ekonomi untuk kuartal pertama 2013 sebesar 6,02 persen cukup kuat menahan nilai tukar rupiah tertekan lebih dalam terhadap dolar AS. "Pergerakan nilai tukar rupiah melemah tipis, pertumbuhan ekonomi menahan tekanan lebih dalam," katanya.
Ia menambahkan kabar dari eksternal yakni kenaikan cadangan devisa Korea Selatan dan penjualan ritel Australia, serta ekspektasi kenaikan indeks manufaktur di wilayah Eropa cukup memberi efek positif bagi nilai tukar dalam negeri.