REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Aneka Tambang (Antam) akan melakukan penerbitan obligasi senilai Rp 1 triliun. Obligasi ini akan diterbitkan untuk mendukung usaha perseroan di tahun-tahun mendatang.
Direktur Antam Djaja Tambunan mengungkapkan perseroan telah mendapatkan izin untuk menerbitkan obligasi senilai Rp 4 triliun. Obligasi tersebut sebelumnya telah diterbitkan senilai Rp 3 triliun. Perseroan masih memiliki sisa Rp 1 triliun yang belum diterbitkan.
"Obligasi akan diterbitkan di 2013," ujar Djaja usai rapat umum pemegang saham (RUPS), Selasa (30/4).
Sayangnya Djaja enggan menjelaskan lebih lanjut terkait penerbitan obligasi tersebut. Ia mengatakan obligasi akan diterbitkan begitu penyerapan sisa obligasi tahap pertama habis.
Djaja juga menjelaskan soal isu right issue yang akan dilaksanakan perseroan. Ia menegaskan right issue belum menjadi strategi utama perseroan dalam memperoleh pendanaan. "Kami tidak ingin berspekulasi," ujar Djaja.
Perseroan akan fokus terlebih dahulu di penerbitan sisa obligasi. Meskipun perseroan telah mendapatkan izin dari Kementerian BUMN sebanyak-banyaknya lima persen, perihal right issue masih harus dievaluasi.
Djaja menjelaskan tahun ini perseroan menganggarkan belanja modal Rp 2 triliun. Sejauh ini perseroan belum akan merevisi belanja modal tersebut meski pun harga emas mengalami fluktuasi. Biasanya revisi dilakukan di pertengahan tahun. "Kalau sudah dapat gambaran pasar, baru kami melakukan evaluasi anggaran," ujar Djaja.
Per akhir Maret 2013 Antam membukukan laba bersih sebesar Rp 462 miliar. Dengan laba bersih per saham dasar (EPS) sebesar Rp 48,50. Angka ini naik sebesar 22 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Kenaikan laba bersih didorong oleh peningkatan volume penjualan emas dan biji nikel," ujar Direktur Utama Antam Alwinsyah Lubis.