REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menegaskan pemerintah tetap akan meminta tambahan kuota BBM bersubsidi meski harga BBM naik di Juni mendatang. "Kuota BBM tetap akan ditambah karena kebutuhan rakyat juga naik," katanya saat ditemui, Selasa (30/4).
Ia mengatakan target APBN 2013 sebesar 46 juta kiloliter (KL) tak akan cukup. Masalahnya, daya beli masyarakat tinggi dan industri kendaraan bermotor terus berkembang.
Meski enggan menuturkan berapa target yang akan diajukan, ia menuturkan kuota tak akan menembus 50 juta KL. "Mungkin sekitar 48,5 juta KL," ujarnya lagi.
Dua tahun terakhir, kuota BBM bersubsidi nasional selalu jebol. Bahkan 2012 lalu, kuota BBM jebol dua kali dari target awal 40 juta KL menjadi 44 juta KL, lalu 45 juta KL.
Namun anehnya di 2013 ini kuota hanya dipatok 46 juta KL. Padahal dengan potensi pertumbuhan konsumsi BBM delapan persen per tahun, kuota seharusnya 49 juta KL.
Pemerintah dan DPR pada saat itu mengetuk palu target ini dengan asumsi pembatasan BBM bersubsidi berjalan lancar dan konversi BBM ke BBG sudah terlaksana. Tapi kenyataannya langkah ini juga tak mampu membendung konsumsi tinggi masyarakat akan sumber bahan bakar ini.