Kamis 25 Apr 2013 13:43 WIB

Kenaikan Harga BBM Tingkatkan Biaya Perbankan

Petugas SPBU mengisikan BBM subsidi.
Foto: Republika/Prayogi
Petugas SPBU mengisikan BBM subsidi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas) Sigit Pramono mengatakan rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi otomatis akan menaikkan inflasi, sehingga berdampak pada meningkatnya biaya perbankan.

"Secara jangka pendek pasti akan meningkatkan inflasi. Dan dampaknya pada meningkatnya biaya perbankan," kata Sigit di Jakarta, Kamis (25/4).

Dia mengatakan belum menghitung secara pasti berapa kenaikan biaya perbankan yang akan disebabkan dari kenaikan harga BBM bersubsidi. Termasuk terkait kemungkinan adanya koreksi terhadap penyaluran kredit dan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) perbankan.

"Kami tidak memiliki kemampuan menghitung berapa tingkat inflasi yang disebabkan kenaikan harga BBM. Sehingga kami juga belum sampai ke tahap perhitungan adanya koreksi terhadap penyaluran kredit maupun NPL perbankan," paparnya.

Meskipun kenaikan harga BBM bersubsidi akan berkontribusi pada inflasi namun Sigit mengaku optimistis dampaknya secara jangka panjang akan baik bagi perekonomian nasional termasuk sektor keuangan. "Kebijakan kenaikan harga BBM ini dampaknya secara jangka panjang akan baik. Ini dapat mengurangi beban subsidi pemerintah di sektor energi," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement