REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) membukukan laba bersih Rp 1,2 triliun per 31 Desember 2012, Angka itu naik tajam 81 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Peningkatan kinerja terutama didukung oleh pertumbuhan yang kuat pada keseluruhan bisnis inti BII," ungkap Presiden Direktur BII, Dato' Khairussaleh Ramli, pada penguman hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), di Jakarta, Senin (22/4).
Pertumbuhan pada simpanan, peningkatan kualitas aset termasuk anak cabang dan perbaikan berkelanjutan dari keseluruhan operasional BII juga berkontribusi terhadap perolehan laba.
Laba sebelum pajak BII mencapai Rp 1,7 triliun, meningkat signifikan sebesar 72 persen dibandingkan Rp 985 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
BII mencatatkan pertumbuhan kredit yang kuat sebesar 20 persen. Kredit mencapai Rp 80,9 triliun pada Desember 2012 dari Rp 67,2 triliun pada Desember 2012.
Kredit Usaha Kecil Menengah (UKM) berkontribusi paling tinggi, yakni sebesar 41 persen dari Rp 16,4 triliun menjadi Rp 23,1 triliun.
Kredit korporasi mencapai Rp 21,6 triliun, naik 24 persen dari periode sama tahun sebelumnya. Sedangkan, kredit komersial tumbuh satu persen menjadi Rp 8 triliun dan kredit konsumer tumbuh 11 persen menjadi Rp 27,8 triliun.
RUPST BII juga menyetujui penggunaan laba bersih perseroan sebesar Rp 120,8 miliar sebagai cadangan umum dan Rp 1,08 triliun sebagai laba ditahan.
Dalam kesempatan yang sama, Ramli mengumumkan BII akan melakukan penawaran saham baru atau rights issue di bulan Juni dengan target Rp 1,5 triliun.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
