REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) mencatat rugi bersih per akhir 2012 senilai Rp 29,7 miliar. Padahal tahun sebelumnya perseroan berhasil membukukan laba bersih senilai Rp 149,59 miliar.
Rugi bersih ini disebabkan oleh tingginya beban pokok pendapatan, yaitu Rp 2,16 triliun. Dibandingkan tahun lalu beban pokok pendapatan ini meningkat 15,5 persen. Beban ini menggerus pendapatan bersih perseroan yang tercatat naik 12 persen menjadi Rp 2,28 triliun. "Sehingga laba kotor perseroan turun 29 persen," ujar Sekretaris Perusahaan Andi Firdaus, akhir pekan ini.
Perseroan juga harus mengalami penurunan tajam laba operasi dari Rp 114,2 miliar menjadi Rp 15,9 miliar. Hal ini disebabkan oleh tingginya beban umum dan beban penjualan perseroan.
Sementara itu hingga akhir kuartal pertama perseroan masih memiliki dana hasil penawaran umum saham perdana senilai Rp 1,2 triliun. Andi mengungkapkan perseroan baru merealisasikan 53,2 persen dari total dana yang diperoleh dari hasil initial public offering (IPO) tersebut.
Sisa dana yang masih tersisa saat ini ditempatkan dalam bentuk giro dan deposito di beberapa bank seperti Bank BNI, Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Jabar Banten.