Jumat 12 Apr 2013 15:41 WIB

Pengusaha: Tak Masalah BBM Bersubsidi Dua Harga

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Nidia Zuraya
Petugas SPBU mengisikan BBM subsidi.
Foto: Republika/Prayogi
Petugas SPBU mengisikan BBM subsidi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) tak mempermasalahkan bila pemerintah menerapkan dua harga pada BBM bersubsidi. "Itu tak ada masalah," tegas Kepala Hiswana Migas Eri Purnomohadi, Jumat (12/4).

Pasalnya, pengusaha tinggal membedakan saja SPBU BBM bersubsidi untuk kendaraan umum dan motor serta SPBU khusus mobil. "Jadi nanti kita buat pemisalahn saja, ada tandanya nanti kita beri, misal khusus roda dua," jelasnya.

Ia pun berpendapat penyelewengan masih bisa ditekan dengan cara ini. Pengguna mobil masih bisa mencari SPBU lain yang khusus menjual BBM bersubsidi untuk kendaraan mereka.

"Lagipula sebarannya (SPBU harga subsidi dan non subsidi) hampir 50 berbanding 50," katanya. Kalau perlu, sapnduk besar akan dipasang sebagai pengenal.

Sebelumnya, pemerintah sudah mengkerucutkan opsi guna menekan konsumsi BBM bersubsidi. Menteri ESDM Jero Wacik bahkan menegaskan bakal terdapat dua harga BBM bersubsidi yang beredar di masyarakat.

Bagi kelompok mampu yang memiliki mobil pribadi, pemerintah akan mengurangi subsidi dan menaikkan harga. Sementara bagi kendaraan umum dan roda dua, harga BBM bersubsidi akan tetap dikisaran Rp 4.500 per liter.

Meski demikian, ia belum mau menuturkan berapa harga yang akan diberlakukan bagi para pemilik mobil pribadi. "Yang pasti kalau harga BBM bersubsidinya Rp 9.500 per liter, subsidinya jangan Rp 5 ribu," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement