REPUBLIKA.CO.ID, NICOASIA -- Bank Sentral Siprus menyatakan, kontrol modal yang ketat akan berlaku lebih lama dari perkiraan perbankan Siprus. Bank Sentral juga masih akan melakukan pembatasan pergerakan uang.
Bank di Siprus telah ditutup sejak dua pekan terakhir. Baru pada Kamis (28/3) perbankan di negara kepulauan tersebut kembali beroperasi. Staf-staf bank di Siprus telah mulai bekerja dan uang tunai telah dikirim dengan truk lapis baja ke kantor-kantor cabang
Bank dibuka dari pukul 6 pagi hingga 6 sore. Selama jadwal tersebut tidak terlihat adanya bank yang kehabisan simpanan.
Sejumlah pembatasan pergerakan uang masih dilakukan oleh pemerintah Siprus. "Pembatasan tersebut akan dilonggarkan secara bertahap hingga satu bulan ke depan," ujar Menteri Luar Negeri Ioannis Kasoulides seperti dilansir laman Reuters, Jumat (29/3).
Data Bank Sentral Siprus menunjukkan sekitar 18 persen dana telah keluar dari perbankan di Siprus. Sepanjang Februari simpanan perbankan Siprus tergelincir sebesar 2,2 persen menjadi 46,4 miliar euro.
Nilai ini hampir sama dengan jumlah dana yang hilang sepanjang Januari 2013. Diperkirakan dana ini akan hilang lebih banyak pada Maret 2013. Untuk membantu perbankan Siprus dari krisis, Bank Sentral Eropa telah 'menerbangkan' dana senilai 5 miliar euro dari Frankfurt, Jerman.