REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Dyandra Media International Tbk mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (25/3). Hal ini dilakukan untuk mempertahankan pangsa pasar perseroan di industri Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE).
Dyandra merupakan satu-satunya perusahaan yang terintegtasi antara event organizer, properti, dan pertemuan. "Belum ada penelitian soal ini, tapi diperkirakan market share Dyandra 70 persen," kata Chief Operating Officer (CEO) Dyandra, Danny Budiharto usai pencatatan perdana saham emiten berkode DYAN di BEI.
Budi mengungkapkan pangsa pasar Dyandra saat ini masih besar di sektor penyelenggaraan acara seperti konser. Pangsa pasarnya sekitar 70 persen, sedangkan sisanya berasal dari pendapatan properti.
Sepanjang 2012 perseroan telah menjadi event organizer untuk 700 acara, termasuk konser, pameran, dan pertunjukan. Pada tahun ini ditargetkan perseroan akan menjadi EO untuk 800 kegiatan. "Seluruhnya akan ditangani oleh 12 perusahaan yang ada di bawah Dyandra," kata Budi.
Pada tahun ini juga perseroan akan memiliki setidaknya lima convention hall dan 21 hotel. Satu di antaranya, perseroan tengah membangun convention hall di Bali di atas lahan 25 ribu meter persegi.
Pembangunan ini merupakan kelanjutan dari convention hall yang sudah berdiri sebelumnya dengan luas yang sama. Rencananya convention ini akan dipakai untuk penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (KTT APEC) dan pertemuan tingkat menteri di World Trade Organization (WTO). Convention hall juga akan dibangun di Makassar dan BSD City.
Budi menambahkan pada 2015 porsi EO akan dikurangi menjadi 55 persen. Hal ini seiring dengan pertambahan properti yang dibangun perseroan.
Selama masa penawaran umum pada 15, 18, dan 19 Maret lalu saham Dyandra mengalami kelebihan permintaan. Tercatat jumlah pemesanan melebihi porsi poling sebesar 40,6 persen dari total porsi saham pooling.
Dyandra melepas 1,28 miliar saham ke publik dengan nilai Rp 100 per lembar saham. Dyandra menawarkan harga saham perdana senilai Rp 350 per lembar. Dana yang diperoleh mencapai Rp 448,7 miliar.
Pada pembukaan perdagangan di BEI harga saham Dyandra dibuka naik 15,7 persen di level Rp 460 dan sempat mencapai level tertinggi Rp 500 per lembar saham.