REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Ketergantungan produk hasil pertanian pada asing, khususnya pangan seperti bawang merah dan bawang putih, dapat mengancam kedaulatan negara. Demikian diungkapkan pengamat ekonomi dari Universitas Riau Ediyanus Herman Halim.
"Untuk itu, pemerintah harus berupaya agar negara ini bisa terlepas dari ketergantungan suplai bahan kebutuhan pokok tersebut dengan kiat-kiat yang jitu," kata Ediyanus di Pekanbaru, Rabu (20/3).
Menurut dia, bawang merupakan komoditas strategis yang menguasai hajat hidup orang banyak, sehingga menjadi bagian penting dari ketahanan negara. Untuk mencukupi kebutuhan komoditas strategis ini, kata dia, maka kebutuhannya tidak boleh digantungkan sepenuhnya pada pihak asing, karena komoditas tersebut merupakan bentuk kedaulatan pangan yang secara komprehensif akan mempengaruhi kedaulatan negara.
Ediyanus menjelaskan, produk pangan strategis seperti bawang merupakan kebutuhan yang telah menjadi sumber kehidupan bagi seluruh masyarakat Indonesia. "Untuk itu, keseimbangannya harus tetap terjaga. Mulai dari hasil pertanian dalam negeri, hingga terkait harganya juga harus saling menguntungkan kedua belah pihak, baik petani maupun konsumen (masyarakat)," paparnya.
Ia menuturkan, bicara soal bawang merah atau bawang putih, tidak hanya berbicara soal kebutuhan pokok, namun juga terkait sosial masyarakat dan kedaulatan negara. "Hal itu dapat dilihat dari peristiwa mahalnya harga bawang. Peristiwa ini membuat masyarakat begitu 'menjerit' dan begitu menimbulkan kepanikan," ujarnya.
Yang juga harus dipahami lagi, lanjutnya, jika peristiwa kelangkaan bahan pangan termasuk bawang terus terjadi, maka bukan tidak mungkin akan memicu konflik horizontal di tengah masyarakat yang tidak puas dengan kebijakan-kebijakan pemerintah.
Ediyanus menilai upaya ketahanan pangan yang dilakukan pemerintah masih belum begitu optimal sehingga sering gagal karena pemerintah tidak konsisten dalam menjaga ketahanan pangan yang merupakan bagian penting dari ketahanan nasional. "Sudah saatnya dan sepantasnya, setiap bangsa berjuang melawan ketergantungan pada bangsa asing guna menjaga keutuhan kedaulatan khususnya pada ketahanan pangan," katanya.