REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Hasanuddin Ibrahim mengusulkan skema impor produk hortikultura dilakukan dengan sistem buka dan tutup. Waktu pengaturan disesuaikan dengan masa panen masing-masing komoditas.
Pola ini dikatakan cocok untuk mengatasi musim panen produk hortikultura yang sifatnya musiman. Beberapa produk hortikultura menurutnya sudah bisa swasembada, termasuk bawang merah dan cabai.
Gejolak harga bawang merah yang terjadi saat ini pun bersifat sementara. Dalam kondisi normal, produksi domestik sebanyak 60 persen dipasok dari hasil panen Juli dan September. "Kalau sedang panen, Indonesia bahkan bisa impor bawang merah," ujar Hasanudin, Selasa (19/3).
Komoditas yang masih ditopang impor misalnya kentang granola. Namun secara umum komoditas kentang sedang berada di tahap swasembada.