Selasa 19 Mar 2013 15:27 WIB

Bank di Siprus Hentikan Kegiatan Operasional

Rep: Nur Aini/ Red: Nidia Zuraya
Lokasi Republik Siprus dalam peta.
Foto: warofweekly.blogspot.com
Lokasi Republik Siprus dalam peta.

REPUBLIKA.CO.ID, NICOSIA -- Pemerintah Siprus menutup bank dari Senin (18/3) hingga Kamis (21/3) pekan ini untuk negosiasi ulang mengenai bailout. Kebijakan bailout Siprus dinilai kontroversial karena mengambil uang dari para nasabah sebesar 5,8 miliar euro.

Menteri keuangan dari zona euro mengadakan panggilan darurat dan menyimpulkan deposan kecil tidak akan terpukul. Media Siprus melaporkan rekening kurang dari 20 ribu euro terhindar dari kebijakan tersebut.

The Guardian menulis kebijakan tersebut ditentang Presiden Rusia, Valdimir Putin. Dia menganggap rencana tersebut tidak adil, tidak profesional, dan berbahaya. Ribuan warga Rusia memiliki rekening bank di Siprus.

Bank di Siprus tutup pada hari libur dan memberikan waktu 24 jam hingga kebijakan bailout disepakati pada Sabtu pekan lalu. Namun, mereka akhirnya memperpanjang penutupan bank hingga Kamis.

Langkah penyelamatan akan berasal dari 10 miliar euro dari zona Eropa dan 7 miliar euro dari Siprus yang didapat melalui retribusi bank dan langkah-langkah penghematan. Otoritas perbankan Eropa pun siaga untuk mencegah nasabah Spanyol dan Italia menarik uang secara besar-besaran karena takut kebijakan serupa diberlakukan. Namun, para pejabat setempat menegaskan bailout Siprus tidak akan terulang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement