REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ancora Capital Management menilai krisis global yang sedang terjadi akan mendorong pemodal asing menempatkan dananya ke Indonesia. Menurut Chief Executive and Managing Director Ancora Capital Management, Veronica Lukito, Ekonomi Indonesia hampir tidak tersentuh krisis ekonomi global karena perekonomiannya lebih didominasi konsumsi domestik.
"Sehingga, berkurangnya ekspor karena lemahnya permintaan global tidak berimbas signifikan terhadap kestabilan ekonomi dalam negeri," ujarnya di Jakarta, Selasa (19/3).
Meski demikian ia menilai krisis keuangan yang terjadi di AS dan Eropa cukup mempengaruhi ke nilai tukar mata uang di negara-negara berkembang seperti rupiah. "Imbas krisis global lebih banyak ke mata uang. Sementara perkembangan Eropa dan AS hanya memberikan tambahan likuiditas terhadap pasar modal," ujar dia di sela "Private Equity and Venture Forum Indonesia 2013".
Ia juga mengatakan kondisi perekonomian Indonesia yang masih tetap tumbuh menjelang pemilu 2014 masih menjadi daya pikat investor untuk masuk ke Indonesia. "Dibandingkan negara lain kita relatif lebih stabil. Dengan keadaan kondisi politik di 2014 kita masih pro pertumbuhan dan masih cukup tinggi minat investor masuk ke Indonesia," paparnya.
Meski cukup banyak investor yang tertarik untuk menanamkan modal di Indonesia, Veronica mengatakan ada beberapa tantangan investasi yang dihadapi di dalam negeri. "Jumlah kesepakatan investasi masih terbatas. Kemudian, peraturan yang lebih jelas dalam bisnis pengelolaan dana, misalnya dalam membangun infrastruktur dan lain-lain apakah bisa cepat," kata Veronica.