REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kurs mata uang rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (19/3) pagi menguat tipis nilainya sebesar satu poin menjadi Rp 9.704 dibanding posisi sebelumnya Rp 9.705 per dolar AS.
"Penguatan rupiah masih terbatas cenderung stabil seiring pelaku pasar uang mengkhawatirkan kondisi Eropa terhadap dana talangan Cyprus," kata analis Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta.
Reza Priyambada mengemukakan Siprus merupakan negara kelima setelah Yunani, Irlandia, Portugal, dan Spanyol yang memohon untuk mendapatkan dana talangan. "Cyprus akan menerima dana talangan sebesar 10 miliar euro untuk menghindari 'default' namun, dengan syarat pemerintah Cyprus akan memotong 10 persen dana seluruh deposan warganya dengan pengenaan pajak," katanya.
Kondisi itu, menurut Reza, memicu kekhawatiran terjadi "rush" dana tabungan yang bisa saja merembet ke negara-negara euro lainnya dan menekan mata uang di kawasan itu. "Kondisi itu juga dapat menjadi sentimen negatif bagi mata uang di negara-negara berkembang," katanya.
Meski demikian, ia mengatakan pihak Bank Indonesia akan tetap menjaga fluktuasi kurs rupiah berada dalam area yang stabil di kisaran Rp 9.600-Rp 9.700 per dolar AS.