REPUBLIKA.CO.ID, KUWAIT CITY -- Laporan Kuwait Finance House (KFH)-Research menyebutkan, total aset perbankan syariah di wilayah Gulf Cooperation Council (GCC) yakni 34 persen dari aset bank syariah di seluruh dunia.
Perbankan syariah diprediksi akan terus tumbuh di wilayah GCC. "Perbankan syariah telah tumbuh luar biasa dalam aktivitas pendanaan dan permintaan signifikan untuk produk dan jasa syariah," tulis laporan yang dikutip dari Zawya, akhir pekan lalu.
Pertumbuhan industri perbankan syariah di kawasan GCC didorong oleh Arab Saudi dan Qatar. Bank syariah di kedua negara tersebut umumnya dikapitalisasi dan menguntungkan dengan kecukupan modal tinggi dan rasio pembiayaan bermasalah yang rendah.
Industri perbankan syariah di GCC diharapkan terus tumbuh dengan dukungan fundamental ekonomi yang kuat. Rangsangan tersebut dilakukan melalui proyek-proyek infrastruktur yang disponsori pemerintah.
Pada September 2012, aset perbankan syariah di GCC meningkat 16,5 persen year on year (yoy) menjadi 307,2 miliar Dollar AS dari dari 263,6 miliar Dollar AS pada September 2011.
Pertumbuhan dipimpin Qatar 25,9 persen yoy, diikuti oleh Arab Saudi 22 persen yoy, Uni Emirat Arab (UEA) 16,9 persen yoy, Kuwait 7,8 persen yoy dan Bahrain 5,5 persen yoy.