REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat pasar uang Reza Priyambada mengatakan kurs mata uang rupiah terhadap dolar AS pada Kamis (14/3) pagi turun tipis sebesar empat poin di tengah sentimen positif dan negatif yang beredar.
Kurs nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta melemah sebesar empat poin menjadi Rp 9.686 dibanding posisi sebelumnya Rp 9.690 per dolar AS.
"Pergerakan nilai tukar rupiah cenderung stabil di tengah respon pelaku pasar terhadap penurunan produksi industri Eropa dan kabar positif dari hasil lelang obligasi Spanyol yang melampaui target sebesar 5,5 miliar euro menjadi 5,83 miliar euro," kata Reza yang juga analis Trust Securities.
Di sisi lain, ia menambahkan pelaku pasar juga menunggu kejelasan lebih lanjut KTT Uni Eropa pada akhir pekan ini yang akan membahas dana talangan atau bailout Cyprus yang hingga saat ini belum ada skema yang jelas.
"Pelaku pasar juga harap-harap cemas terhadap hasil FOMC (Federal Open Market Committee) pekan depan karena ingin melihat lebih lanjut arah dari The Fed," katanya.
Analis Milenium Danatama Sekuritas, Abidin menambahkan pergerakan nilai tukar rupiah diperkirakan dipicu adanya kebijakan stabilisasi nilai tukar yang ditempuh BI. Selain itu, ia menambahkan stabilitas nilai tukar juga didukung dengan masih masuknya aliran dana asing ke pasar keuangan Indonesia.