REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan akan segera menggaet perguruan tinggi (PT) untuk mendorong inovasi guna mengembangkan potensi usaha kecil dan menengah di daerah.
"Kadin bersama dengan IPB, misalnya atau perguruan tinggi lain, akan bangun 'pilot project' (proyek percontohan) di beberapa daerah," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang UMKM dan Koperasi Erwin Aksa dalam seminar Inovasi untuk Pemberdayaan Usaha di Daerah di Jakarta, Selasa (5/3).
Menurut Erwin, ada banyak UKM yang berpotensi dan memiliki potensi baik di daerah atau di kota besar. Potensi yang besar itu, lanjutnya, ada di bidang konsumsi dan agrobisinis yang sesuai dengan kondisi alam Indonesia sekaligus merupakan bidang yang mampu menyentuh pengusaha UKM.
"Dengan melibatkan perguruan tinggi, kami harap nanti inovasi akan bisa disalurkan ke pengusaha kecil di daerah untuk meningkatkan produktivitas pengusaha kita," ujarnya.
Meski demikian, mayoritas UKM, menurut dia, masih terkendala modal, teknologi dan produktivitas. Apalagi banyak pengusaha yang masih menggunakan cara produksi tradisional.
Selain itu, pola pikir mengenai inovasi di mata pengusaha daerah masih sulit diubah. Padahal, inovasi merupakan kunci untuk meningkatkan daya saing produk lokal sebelum "digempur" oleh pasar asing.
Indonesia, berdasarkan data di Bank Dunia, hanya mengalokasikan sekitar 0,08 persen produk domestik bruto untuk mengembangkan inovasi. Sementara, negara lain seperti China dan Israel bahkan mengucurkan 1,47 persen dan 4,66 persen dari PDB mereka.
Di sisi lain, posisi Indonesia dalam "The Global Innovation Index 2012" masih berada di ranking 100, jauh di bawah Malaysia yang menempati posisi ke-32. "Karena itu harus dikawal bagaimana pilot project-nya nanti, bagaimana mengatur patennya, dan sebagainya," ucapnya.