REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah segera mendata ulang jumlah sapi siap potong yang dilasir Badan Pusat Statistik (BPS) pekan lalu. Data tersebut menyatakan hanya sebesar 17,5 persen sapi yang menjadi komoditas perdagangan.
"Akan kami tindaklanjuti," ujar Menteri Pertanian Suswono yang ditemui ROL di Kantor Kementerian Pertanian, Selasa (5/3).
Jumlah keseluruhan sapi potong menurut data BPS mencapai 14.824.373 ekor. Namun, sapi-sapi ini sebagian besar dimiliki oleh masyarakat sebanyak 14.523.164 ekor. Pedagang dan pengusaha hanya memiliki sekitar 2.942.220 ekor sapi.
Kepala BPS Suryamin mengatakan sapi potong yang dimiliki masyarakat tidak bisa seluruhnya dikatakan siap jual. Ia merinci 98 persen sapi dipelihara dan dirawat dalam rumah tangga. Sebagian besar masyarakat menggunakan sapi sebagai tabungan.
Suswono optimistis kebutuhan sapi dapat dipasok dari sapi domestik. Kementan selama ini mengacu pada perhitungan dari akademisi, yaitu Institut Pertanian Bogor. Kajian ini menunjukkan bahwa peternakan domestik dapat menopang sebesar 80 hingga 85 persen kebutuhan sapi nasional.
"Akan kami dalami, apakah itu masuk dalam kajian termasuk potensi sebagai potensi menyuplai atau memang ada faktor budaya," ujar Suswono.