Senin 04 Mar 2013 13:19 WIB

BNP Paribas Targetkan Dana Kelola Rp 40 Triliun

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Logo BNP Paribas Investment Partners
Foto: Reuters
Logo BNP Paribas Investment Partners

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT BNP Paribas Investment Partners menargetkan pertumbuhan dana kelolaan sebesar 10 persen. Per akhir Desember 2012 dana kelolaan perseroan mencapai Rp 36,2 triliun.

Dana kelolaan tahun lalu naik 27 persen bila dibandingkan dengan 2011. Perseroan mengaku tahun ini pertumbuhan tidak ditargetkan cukup tinggi. Pasalnya target tersebut masih dapat berubah.

Presiden Direktur BNP Paribas Vivian Secakusuma mengatakan target ini ditentukan pada kuartal keempat tahun lalu. Target ini masih dapat berubah. "Kami selalu mengevaluasi target di setiap kuartal," ujar Vivian di Jakarta, Senin (4/3).

Pertumbuhan dana kelolaan tahun lalu setara dengan penambahan aset sebesar Rp 7,7 triliun. Saat ini perseroan yang menguasai 15 persen pangsa pasar reksa dana di Indonesia memiliki sekitar 14 produk reksa dana.

Tahun ini perseroan akan menambah dua lagi produk investasi tidak langsung. Produk pertama akan diluncurkan pada kuartal ketiga tahun ini. Produk ini merupakan reksa dana saham yang akan menggunakan strategi yang berbeda dibandingkan reksa dana lain.

Sayangnya perseroan enggan menyebutkan saham sektor apa yang akan digunakan untuk produk reksa dana ini. Vivian mengaku perseroan masih melakukan kajian atas reksa dana baru ini. "Kami belum mengajukan izin ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," kata Vivian.

Vivian menambahkan perseroan menargetkan dana kelolaan dari produk reksa dana ini Rp 500 miliar. Meskipun peluncuran ditarget di kuartal ketiga, Vivian optimistis dana kelolaan tersebut tercapai. Ia juga tidak khawatir proses pemilihan umum dan hari raya akan memperkecil minat pasar terhadap reksa dana baru ini. Ia melihat pasar justru semakin ramai dan bergairah. Proses pemilihan presiden pun diproyeksi akan berjalan lancar.

Pertimbangan peluncuran di kuartal ketiga, Kata Vivian, karena perseroan tidak melihat pada waktu pasar saja. Perseroan ingin menawarkan satu produk yang berbeda kepada pasar. "Kalau punya dua produk yang sama tidak akan efektif," ujar Vivian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement