REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di akhir 2014, PT BNP Paribas menargetkan pertumbuhan dana kelolaan (AUM) sebesar 10 persen. Per Februari, AUM perseroan mencapai Rp 35 triliun.
"Target kami masih sama dengan tahun lalu, tumbuh 10 persen. Mungkin tahun ini sekitar Rp 37-38 triliun," kata Direktur Utama BNP Paribas Vivian Secakusuma di Jakarta, Senin (14/4).
Untuk mencapai target tersebut, perseroan meluncurkan sejumlah produk reksa dana baru. Salah satunya adalah reksa dana BNP Paribas Astro yang berdenominasi dolar AS.
BNP Paribas Astro merupakan reksa dana dolar AS keempat yang dimiliki perseroan. Produk ini merupakan reksa dana saham yang melengkapi tiga reksa dana dolar AS lainnya yang merupakan produk pendapatan tetap.
Reksa dana ini diterbitkan untuk merespon permintaan investasi alternatif dolar AS di Indonesia."Reksa dana ini diluncurkan untuk meningkatkan kemudahan diversifikasi dan rebalancing portofolio untuk investor," kata Vivian di Jakarta, Senin (14/4).
Melalui reksa dana Astro, investor bakal memperoleh keuntungan tidak hanya dari saham, tapi juga pasar Indonesia secara keseluruhan. Karena, investor juga akan memperoleh keuntungan dari apresiasi rupiah.
Sekira 80 persen portofolio reksa dana ini masuk ke saham-saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sisanya akan masuk ke obligasi dan instrumen pasar uang dalam negeri lainnya.
Meskipun berdenominasi dolar AS, mayoritas investasi adalah ke saham yang berdenominasi rupiah. Sehingga, investor memperoleh keuntungan yang lebih baik. Selain itu, reksa dana ini dapat dipindahkan ke reksa dana dolar AS lain yang dimiliki BNP Paribas, yaitu BNP Paribas Dolar Plus, BNP Paribas Prima USD dan BNP Paribas Asia USD.
Vivian mengatakan, minimal investasi diserahkan pada agen penjual yang menjadi mitra distribusi perseroan. "Kalau di prospektusnya, minimal investasi 1.000 dolar AS. Tapi kami serahkan pada mitra distribusi karena mereka memiliki ketentuan sendiri," kata Vivian.
Deutsche Bank ditunjuk menjadi bank kustodian. BNP Paribas mengharapkan dana kelolaan dari produk ini mencapai 25 juta dolar AS di akhir tahun.
Selain BNP Paribas Astro, perseroan sedang menyiapkan sejumlah produk baru lainnya. "Kami sedang mempertimbangkan beberapa, mungkin reksa dana pendapatan tetap atau balance," kata Vivian.