REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2017 diprediksi tembus lima persen. BNP Paribas memperkirakan, laju pertumbuhan pada tiga bulan pertama tahun ini bisa menyentuh level 5,05 persen.
Head of equity Investment Director PT BNP Paribas Aliyahdin Saugi, dalam acara kajian ekonomi di World Trade Center I, Jakarta, Kamis (6/4), mengatakan, perekonomian Indonesia memang menunjukan tanda -tanda perbaikan. Kata dia, perbaikan tersebut tercermin melalui meningkatnya cadangan devisa sekitar 13 persen menjadi 114 miliar dolar AS.
Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap terhadap dolar AS relatif stabil di kisaran Rp 12.950 hingga Rp 13.700 per dolar AS. Sedangkan faktor yang tak kalah pentingnya adalah terjaganya tingkat inflasi.
"'Tingkat inflasi dan suku bunga yang rendah yang saat ini berlangsung diharapkan mampu mendongkrak daya beli masyarakat. Maklum, sektor konsumsi masih menjadi penopang perekonomian Indonesia,'' kata Alihyadin.
Aihyadin optimistis perekonomian Indonesia tahun ini bakal lebih baik dibandingkan 2016. Dia mengatakan, program amnesti pajak yang baru saja berakhir pada Maret lalu, dapat membantu pemerintah mencapai target penerimaan pajak jangka pendek.
"Dengan adanya tambahan penerimaan pajak, maka belanja pemerintah bisa terjaga," katanya.