REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kurs nilai tukar rupiah pada Jumat (1/3) pagi bergerak melemah terhadap dolar AS menyusul masih khawatirnya pelaku pasar uang terhadap kondisi politik Italia.
Kurs nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak melemah sebesar delapan poin menjadi Rp 9.668 dibanding posisi sebelumnya Rp 9.660 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan kurs mata uang beberapa negara berkembang termasuk rupiah bergerak melemah terhadap dolar AS menyusul kekhawatiran politik di Italia. "Investor masih khawatir ketidakpastian di Italia, ekonomi terbesar ketiga di kawasan negara Euro akan kembali memperburuk krisis," kata dia.
Ia menambahkan, mata uang negara berkembang juga tertekan oleh data yang menunjukkan inflasi Eropa yang melambat ke level dua persen pada bulan Januari dari 2,2 persen di Desember, yang membuka pintu bagi bank sentral Eropa (ECB) mengucurkan lebih banyak stimulus.
Analis Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih menambahkan dari pasar non delivery forward (NDF), tekanan terhadap rupiah relatif melambat diikuti dengan volatilitas perdagangan harian yang juga berkurang.
Ia mengatakan sementara itu dari dalam negeri aliran modal asing yang masuk ke pasar Indonesia mencatat kenaikan. Meski demikian, masuknya dana asing tidak cukup kuat membantu penguatan rupiah ditengah tekanan akibat memburuknya kinerja neraca pembayaran yang disampaikan BI pada pekan lalu.