Ahad 24 Feb 2013 11:49 WIB

BNI Siapkan Kawasan Industri untuk Investor Jepang

Rep: Nur Aini/ Red: Djibril Muhammad
Direktur Utama BNI, Gatot M Suwondo
Direktur Utama BNI, Gatot M Suwondo

REPUBLIKA.CO.ID, OSAKA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyiapkan sebuah kawasan industri khusus atau Industrial Estate dengan luas hingga 1.000 hektare di Karawang, Jawa Barat. Kawasan tersebut untuk pebisnis Jepang yang ingin merelokasi usahanya ke Indonesia. 

Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo mengatakan Industrial Estate yang disiapkan BNI memiliki berbagai kemudahan yang dapat dimanfaatkan investor asal Jepang.

Kawasan ini akan terintegrasi dengan berbagai fasilitas penunjang, mulai akses ke pelabuhan laut, akses jalan menuju lokasi, dan ketersediaan tenaga kerja.

"BNI berharap mendapatkan dukungan dari pemerintah, dalam hal ini Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), untuk menyediakan pusat layanan terpadu untuk menampung proposal investasi dari pengusaha-pengusaha Jepang ini," ungkapnya dalam siaran tertulis, Ahad (24/2).

Menurut Gatot, potensi investasi dan penciptaan kerja dari investor Jepang ini cukup menjanjikan karena setidaknya ada seribu nasabah bank regional Jepang (JRB) yang sangat berminat merelokasi bisnis mereka ke Indonesia.

Atas dasar itu, BNI telah menyiapkan sebuah unit khusus, yaitu disebut Japan Desk, yang dapat melayani niat relokasi bisnis mereka sekaligus membantu pengurusan perizinan investasinya di Indonesia.

"Model pengembangan bisnis yang diterapkan Japan Desk ini akan kami gunakan juga untuk wilayah lain, termasuk di Timur Tengah," ungkap Gatot.

Dengan adanya Japan Desk tersebut, BNI melaju cepat dalam meningkatkan hubungan bisnisnya di Jepang, sehingga hingga saat ini sudah ada 46 JRB yang telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan BNI, di samping kerja sama dengan JBIC (Japan Bank for International Corporation).

BNI menilai keinginan seribu pengusaha Jepang untuk merelokasi bisnisnya ke Indonesia perlu dijembatani agar benar-benar tereralisasi. "Kami berinisiatif untuk memberikan berbagai fasilitas yang dapat membantu para nasabah JRB tersebut merelokasi usahanya ke Indonesia," ungkapnya.

BNI menjaga nasabah JRB yang ada di Indonesia agar tidak berpindah ke bank-bank besar Jepang yang sudah ada di Indonesia. Setidaknya ada 100-150 nasabah bank-bank regional Jepang yang ada di Indonesia, dan sudah menanamkan modal setidaknya 75 juta dollar AS hingga saat ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement