REPUBLIKA.CO.ID, KUTA--Tim Riset Mandiri Sekuritas mengkhawatirkan kondisi ekonmi bila pemerintah menaikkan harga BBM tahun ini. Kenaikan itu kata ekonom Mandiri Sekuritas Aldian Toloputra, dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi nasional.
"Makanya kami menurunkan perkiraan pertumbuhan di 2013, dari 6,5 persen menjadi 6,3 persen," kata Aldian di Kuta, Bali, Jumat (22/2).
Pendapat itu dikemukakannya dalam diskusi Perkembangan Ekonomi Terbaru dan Dampaknya Terhadap Pasar Modal Indonesia. Hadir dalam acara yang dibuka Direktur Utama PT Mandiri Sekuritas Abiprayadi Riyanto, sejumlah wartawan dan pejabat Mandiri Sekuritas.
Pemerintah kini boleh menaikkan harga BBM tanpa melalui persetujuan DPR. Karena itu, tambahnya, pihaknya tidak berani mematok forkas terlalu tinggi angka pertumbuhan nasional, sebab bisa saja di tengah tahun, pemerintah mengambil kebijakan menaikkan harga BBM.
Dari pengalaman dua kali kenaikan harga BBM yakni 2005 dan 2008, harga-harga sudah lebih dulu naik sebelum harga BBM naik. Karena itu bisa dipastikan inflasi akan sulit ditekan.
Sebaliknya lanjut Aldian, bila harga BBM tidak naik, belanja pemerintah akan naik untuk subsidi BBM. Sehingga dengan anggaran yang ada, pemerintah akan sulit bermanuver. "Apalagi kalau TDL dan UMP naik, ini akan berparuh pada inflasi dan akhirnya mempengruhi pertumbuhan ekonomi," katanya.