Jumat 29 Nov 2024 13:54 WIB

Soal Ojol tak Diberi Subsidi BBM, Bahlil: Belum Keputusan Final

Pemerintah masih menggodok formuasi subsidi energi untuk BBM dan listrik.

Seorang pengemudi ojek online menunggu penumpang di sebuah jalan di Jakarta, Indonesia, 03 Oktober 2022. Menurut Badan Pusat Statistik, tingkat inflasi Indonesia melonjak menjadi 5,95 persen pada September, tertinggi sejak Oktober 2015, sebagai akibat dari kenaikan biaya transportasi menyusul kenaikan harga BBM.
Foto: EPA-EFE/ADI WEDA
Seorang pengemudi ojek online menunggu penumpang di sebuah jalan di Jakarta, Indonesia, 03 Oktober 2022. Menurut Badan Pusat Statistik, tingkat inflasi Indonesia melonjak menjadi 5,95 persen pada September, tertinggi sejak Oktober 2015, sebagai akibat dari kenaikan biaya transportasi menyusul kenaikan harga BBM.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan terkait skema pengemudi ojek online (ojol) yang tak masuk kriteria penerima subsidi BBM tepat sasaran untuk pembelian pertalite bukan merupakan keputusan akhir. Dikatakan Bahlil hingga saat ini pihaknya masih menggodok formulasi subsidi energi untuk BBM dan listrik agar lebih tepat sasaran.

"Belum ada keputusan final," ujar Menteri Bahlil ditemui di Jakarta, Jumat (29/11/2024).

Baca Juga

Ia menyampaikan formulasi subsidi yang tengah diolah pihaknya hanya memiliki satu tujuan yakni untuk menciptakan distribusi insentif yang adil bagi semua kalangan masyarakat.

"Yang jelas kita akan membuat adil semuanya," ujar dia.

Lebih lanjut, ia mengatakan sudah melapor terkait rencana formulasi subsidi yang bakal digunakan kepada Presiden Prabowo, serta tinggal menunggu data penerima yang dikerjakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

"Saya sudah laporan, datanya kita tinggal tunggu data yang untuk penerima dari keluarga. itu akan dikerjakan oleh BPS. Sebentar lagi," kata dia.

Menteri ESDM Bahlil sebelumnya mengisyaratkan untuk tidak memasukkan pengemudi ojol dalam daftar penerima subsidi BBM tepat sasaran. Hal itu dikarenakan menurutnya kendaraan yang digunakan para pengemudi ojol untuk usaha, sementara subsidi BBM tepat sasaran yang disasar pemerintah ditekankan untuk penggunaan transportasi publik.

Adapun skema subsidi energi yang diajukan oleh Bahlil, salah satunya yakni formula campuran (blending), yakni subsidi diberikan kepada barang dan sebagian lainnya dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Skema ini, ditegaskan Bahlil untuk menggairahkan daya beli masyarakat dan memastikan subsidi tepat sasaran.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement