Rabu 20 Feb 2013 14:33 WIB

Kunjungi Newmont, Dubes AS Puji Iklim Investasi RI

Duta Besar Amerika Serikat,  Scot Marciel
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Duta Besar Amerika Serikat, Scot Marciel

REPUBLIKA.CO.ID, SUMBAWA BARAT -- Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat untuk Indonesia Scot Marciel mengunjungi kawasan tambang tembaga dan emas PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) Batu Hijau di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Rabu (20/2).

Pada kunjungan perdana tersebut, Dubes AS didampingi Konsulat Jenderal (Konjen) Amerika Serikat untuk Indonesia Timur Joaquin Monserrate, Presiden Direktur PTNNT Martiono Hadianto, General Manager Operation PTNNT Trent Tempel dan Country Manager Newmont Indonesia Blake Rhodes.

Dubes AS bersama rombongan mengunjungi pusat pemberdayaan masyarakat atau Community Development (Comdev) Center di Dusun Tatar, Desa Benete, Kecamatan Maluk, dan sempat berdialog dengan tokoh masyarakat setempat. Dalam kesempatan tersebut Dubes Marciel memuji iklim investasi di Indonesia, karena kestabilan dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

"Di Indonesia pertumbuhan ekonominya mencapai enam persen sedangkan sebaliknya di Amerika Serikat sebesar 2,2 persen," ujarnya kepada wartawan. Ia meminta pemerintah Indonesia mendukung kejelasan peraturan yang ditetapkan pemerintah terhadap jaminan dunia usaha.

Menurut dia, sama seperti perusahaan Indonesia, mengharap pemerintah mendukung kejelasan peraturan. Jika peraturan pemerintah Indonesia memberikan kepastian berinvestasi, maka investor akan tertarik untuk menanamkan modalnya di Indonesia, jika tidak investor akan kurang berminat.

"Karena pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik dibanding Amerika Serikat, maka pemerintah kami tidak mungkin memberikan pendapat soal bagaimana memberikan masukan untuk kemajuan investasi di Indonesia," katanya.

Mengenai keharusan bagi perusahaan tambang untuk membangun smelter, kesemuanya terserah pemerintah Indonesia yang minta pemberlakukan. Tentu saja perusahaan akan mematuhi peraturan. "Kami tidak bicara atas nama perusahaan Newmont. Semua perusahaan harus mematuhi peraturan. Ini merupakan peraturan pemerintah Indonesia," ujarnya.

Mengenai isu lingkungan, Scot mengatakan, semua perusahaan tambang di hampir semua negara di dunia selalu berhubungan dengan lingkungan hidup, tetapi tentunya ada standar ineternasional yang bisa meminimalisasi dampak lingkungan. "Yang saya lihat hari ini, Newmont punya standar meminimalkan resiko lingkungan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement