REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pemerintah akan terus menjamin ketersediaan dan menjaga pasokan bahan kebutuhan pokok agar stabilitas harga tetap terjalin.
"Stabilitas harga bahan pokok harus dilakukan dan kita carikan solusi," ujarnya seusai melakukan inspeksi di Pasar Induk Beras Cipinang dan Pasar Klender, Jakarta, Rabu (13/2).
Hatta melakukan inspeksi kepada dua sentra perdagangan komoditas pangan tersebut, bersama Sekjen Kementerian Perdagangan Gunaryo dan Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso.
Dari kunjungan tersebut, Hatta menyimpulkan masih ada beberapa harga komoditas pangan yang dirasakan pedagang cukup tinggi. Untuk itu pemerintah akan segera melakukan penanganan terkait hal tersebut.
"Kita lihat pasokan cukup dan sayur stabil harganya. Tapi untuk daging sapi cukup tinggi, juga daging ayam. Demikian pula, bawang putih dan tomat. Kita akan rapatkan ini," katanya.
Saat ini harga daging sapi di Pasar Klender mencapai kisaran Rp 90.000 per kilogram, sedangkan daging ayam Rp 30.000 per kilogram, telur ayam Rp 20.000 per kilogram dan bawang putih kating Rp 36.000 per kilogram. Menanggapi harga daging sapi yang relatif tinggi akibat dugaan adanya kartel tersebut, Hatta masih akan meminta data lengkap dari Kementerian terkait.
"Saya meminta akurasi data kebutuhan dan suplainya. Berapa stok nasional yang ada didalam negeri. Karena ini bisa menjadi spekulasi, yang penting kita minta data akurat," katanya.
Sementara, harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang relatif stabil dengan harga beras Bulog IR 1 mencapai Rp 6.500 per kilogram dan beras IR 2 mencapai Rp 7.100 per kilogram.
Menurut Hatta, harga beras yang stabil dan relatif terjaga ini disebabkan ketersediaan pasokan yang memadai pada awal tahun. Stok Bulog, lanjut dia, bahkan mencukupi hingga tujuh bulan mendatang. "Januari biasanya harga tinggi dan pasokan kurang tetapi saat ini kebalikannya. Stok Bulog masih cukup untuk intervensi pasar," katanya.