Rabu 13 Feb 2013 10:28 WIB

RI Manfaatkan Nigeria untuk Akses Pasar Negara Maju

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Nidia Zuraya
Kepala BKPM, M Chatib Basri
Kepala BKPM, M Chatib Basri

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pemerintah mendorong kalangan dunia usaha untuk berinvestasi di Nigeria.  Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Chatib Basri menyatakan investasi di negara yang baru saja menjuarai Piala Afrika 2013 itu bertujuan untuk mengakses pasar negara-negara maju seperti Amerika Serikat. 

"Nigeria memiliki fasilitas untuk bisa masuk ke AS dengan import duty yang lebih murah.  Sebab, Nigeria masih dianggap negara miskin," ujar Chatib kepada wartawan sebelum mengikuti Rapat Koordinasi Tim Nasional Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Investasi (Timnas PEPI) di kantor Kemenko Perekonomian, Rabu (13/2).

Selain itu, jumlah penduduk Nigeria yang berkisar antara 167 juta hingga 170 juta orang menjadi alasan lain pentingnya investasi di sana.  Jumlah penduduk yang besar membuat konsumsi domestik menjadi pasar yang menggiurkan.

"Sejauh ini, produk-produk dengan orientasi pasar domestik telah berjalan baik.  Seperti Indomie, Dexa (farmasi) dan garmen," kata Chatib.

Meskipun demikian, Chatib menilai pentingnya perlindungan agar investor Indonesia di Nigeria dilindungi.  Perlindungan dapat dilakukan melalui kesepakatan antara kedua negara.  Menurut Chatib, draft perjanjian antara kedua negara dalam wujud Billateral Investment Treaty tengah dirancang. 

"Penting memberikan proteksi untuk investor Indonesia."

Sebagai gambaran, neraca perdagangan kedua negara, sepanjang periode Januari-Oktober 2012 tercatat defisit 2,06 juta dolar AS.  Defisit tersebut disebabkan oleh defisit perdagangan minyak dan gas 2,37 juta dolar AS. Sedangkan surplus perdagangan nonmigas mencapai 306,24 ribu dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement