Kamis 07 Feb 2013 17:45 WIB

Indonesia Usul Penurunan Tarif Produk Kehutanan

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Pabrik kertas, ilustrasi
Pabrik kertas, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia mengusulkan penurunan tarif atas beberapa produk berbasis pertanian dan kehutanan. Usulan ini disampaikan dalam sidang Pertemuan Pejabat Tingkat Tinggi APEC (APEC First Senior Officials Meeting/SOM1) di Jakarta.

Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Iman Pambagyo mengatakan penurunan tarif ini  khususnya untuk minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) dan karet alam. Dua komoditas itu diusulkan dengan cara memasukkannya ke dalam Daftar Barang Ramah Lingkungan APEC (APEC Environmental Goods List/EGs List) yang disepakati APEC tahun 2012.

“Indonesia berpandangan bahwa liberalisasi CPO dan karet di APEC akan berdampak positif pada lingkungan, perdagangan, pembangunan, dan pengentasan kemiskinan. Ini mengingat tingginya kepentingan rakyat, UKM dan petani kecil pada kedua sektor usaha tersebut,” ujar, dalam dalam siaran pers, Kamis (7/2).

Dalam pertemuan ini, Indonesia juga mengusulkan penyelesaian Perundingan Putaran Doha dan penguatan WTO melalui Pernyataan Bersama Para Pemimpin APEC. Pernyataan Bersama Para Pemimpin APEC tersebut diharapkan dapat menyelesaikan isu-isu prioritas perundingan Putaran Doha pada Konferensi Tingkat Menteri Ke-9 WTO yang akan diselenggarakan di Bali, Desember mendatang.

“Indonesia memandang penting penyelesaian perundingan atas isu trade facilitation dan development, yang diharapkan akan langsung berdampak pada peningkatan kepercayaan pasar dan dunia usaha terhadap sistem perdagangan multilateral,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement