Rabu 06 Feb 2013 10:48 WIB

Pemerintah AS Jual Kepemilikan Terakhir di Citigroup

Kantor pusat Citigroup di Amerika Serikat
Foto: exclusiveeconomy.com
Kantor pusat Citigroup di Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Keuangan AS, Selasa (5/2), mengatakan telah menjual kepemilikan terakhir di Citigroup. Citigroup merupakan salah satu bank yang diselamatkan oleh pemerintah AS di tengah krisis keuangan 2008 silam.

Penjualan subordinated notes (surat utang subordinasi) Citigroup diperkirakan menambah 894 juta dolar AS ke kas Departemen Keuangan AS. Kebijakan ini diyakini akan membawa dampak positif kepada masalah perpajakan yang tengah dihadapi Pemerintah AS.

Departemen Keuangan AS sebelumnya telah menyuntikkan 45 miliar dolar AS ke Citigroup di bawah Program Bantuan Aset Bermasalah (TARP). Langkah ini dilakukan untuk mencegah runtuhnya lembaga keuangan terbesar di AS tersebut seperti kebangkrutan yang dialami Lehman Brothers pada September 2008.

Departemen Keuangan AS juga mengatakan penjualan surat utang subordinasi ini dilakukan setelah seluruh dana yang pernah disuntikkan ke Citigroup melalui TARP sudah kembali sepenuhnya.

"Transaksi ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk mengurangi peran program investasi bank  melalui TARP," ujar Tim Massad, asisten menteri keuangan untuk stabilitas keuangan.

Pada akhir Desember 2012, Departemen Keuangan AS juga telah menarik seluruh dana talangannya dari raksasa asuransi American International Group (AIG) yang juga diselamatkan dalam krisis keuangan tahun 2008 lalu. Dalam pernyataan resminya, Departemen Keuangan AS mengatakan pemerintah telah mendapatkan keuntungan bersih 22,7 miliar dolar AS dari dana penyelamatan AIG.

Hingga saat ini Departemen Keuangan AS masih memiliki porsi saham di General Motors, produsen mobil terbesar AS. Porsi saham tersebut sebagai imbalan dari dana penyelematan yang telah disuntikkan Pemerintah AS pada 2009 lalu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement