Jumat 01 Feb 2013 11:39 WIB

BUMN Pariwisata Bali Terbitkan Obligasi Rp 2,2 Triliun

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Nidia Zuraya
Tiga wisatawan nekat berselancar meski telah dipasangi bendera merah sebagai tanda larangan berenang karena berbahaya di Pantai Kuta, Bali.  (Foto Ilustrasi)
Foto: Nyoman Budhiana/ANTARA
Tiga wisatawan nekat berselancar meski telah dipasangi bendera merah sebagai tanda larangan berenang karena berbahaya di Pantai Kuta, Bali. (Foto Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - PT Pengembangan Pariwisata Bali (Persero) atau dikenal dengan nama Bali Tourism Development Corporation (BTDC) segera menerbitkan obligasi  Rp 2,2 triliun. Direktur Utama BUMN itu IB Wirajaya mengatakan obligasi akan diterbitkan dalam tiga tahap.

"Untuk tahap awal kita akan terbitkan Rp 600 miliar," katanya pada wartawan, Jumat (1/2). Rencananya perseroan menerbitkan surat utang tersebut April 2013.

Obligasi memiliki tenor selama tiga tahun. Sementara sisanya obligasi lain akan diterbitkan di tahun depan, sesuai dengan kebutuhan investasi perseroan.

"Kami juga sudah menunjuk underwriter (penjamin emisi)," ujarnya. Penjamin emisi terdiri dari sinergi tiga BUMN sekuritas yakni Danareksa, Mandiri Sekuritas dan BNI Sekuritas.

Ia menegaskan dana hasil obligasi akan digunakan untuk membangun kawasan Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Perseroan bakal menggarap lahan seluas 1.175 hektare (ha) itu untuk kepentingan pariwisata.

Dana obligasi tahap pertama akan dimanfaatkan untuk membangun kawasan Tanjung Aan seluas 400 ha. Perseroan bakal membangun sejumlah infrastruktur penunjang seperti jalan, fasilitas air dan listrik. Konsep resort hijau dipilih menjadi tema pengembangan kawasan tersebut. "Di sana kami juga akan membangun lima hotel dan 18 lapangan golf," ungkap Wirajaya.

Sementara dana obligasi tahap kedua dan ketiga akan digunakan untuk membangun dua kawasan lain, yakni Gerupuk dan Pantai Kuta. "Kita harap Lombok dan Bali nanti bisa saling mendukung satu sama lain," jelasnya.

Rencana penerbitam surat utang telah dilakukan perusahaan pelat merah itu sejak 2012 lalu. Peletakan batu pertama proyek Mandalika sendiri sudah dilakukan sejak 2011 lalu. Kawasan Pengembangan Mandalika Resort memiliki panjang pantainya 7,5 kilometer. Letak kawasan persis  menghadap Samudera Indonesia. Proyek ini hanya 16 kilometer dari Bandara Internasional Lombok (BIL) serta sekitar 55 kilometer dari Pelabuhan Lembar dan 40 kilometer kota Mataram.

Sementara itu, untuk kawasan pariwisata lain yakni Nusa Dua, Wirajaya mengaku bakal ada pengembangan lanjutan. "Bakal ada investor baru yang masuk untuk membangun tempat pertemuan APEC dan dua hotel baru," jelasnya.

Namun sayangnya, ia enggan menuturkan nilai investasi. Pastinya sejak dibangun 1970han lalu, pembangungan kawasan pariwisata Nusa Dua memakan dana Rp 360 miliar.  Saat ini di kawasan pariwisata Nusa Dua terdapat empat ribu kamar hotel. Ke depan, BTDC menargetkan mampu menambah jumlah kamar hingga lima ribu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement