REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk meningkatkan kapasitas pendanaan PT Adira Dinamika Multifinance berencana menerbitkan sukuk mudharabah berkelanjutan tahap I senilai Rp 500 miliar.
Direktur Utama Adira Finance Willy Suwandi Dharma mengatakan penerbitan surat utang ini merupakan strategi pendanaan perseroan untuk mendukung pertumbuhan usaha di masa depan. "Kami mempertimbangkan pasar modal saat ini cukup kondusif serta pertumbuhan perusahaan yang cukup baik," ujar Willy di Jakarta, Senin (28/1).
Sukuk akan diterbitkan sebanyak tiga seri, yakni Seri A dengan tenor 370 hari dengan kisaran kupon 6,25-7 persen. Sukuk Seri B ditawarkan dengan kupon 6,75-7,5 dan bertenor 24 bulan. Sukuk Seri C ditawarkan dengan tenor 48 bulan dan kisaran kupon sebesar 7,25-8 persen.
Perseroan telah menunjuk PT Bank Negara IndonesiaTbk sebagai wali amanat. Sukuk yang diterbitkan perseroan meraih peringkat AA+ dari lembaga pemeringkat Pefindo.
Willy menuturkan per Desember 2012 perseroan telah membukukan pembiayaan baru senilai Rp 32,4 triliun. Kinerja ini relatif stabil bila dibandingkan dengan pembiayaan tahun sebelumnya. "Pasalnya penjualan sepeda motor secara nasional tahun lalu turun 12 persen," imbuh Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila.
Penerapan uang muka di perusahaan pembiayaan juga memberikan kontribusi penurunan penjualan tersebut. Namun perseroan optimistis tahun ini pembiayaan bisa mengalami peningkatan. Perseroan menargetkan pembiayaan 2013 naik menjadi Rp 34 triliun.
Meskipun penurunan terjadi pada penjualan sepeda motor di perusahaan sebesar 5 persen, Dewa mengungkapkan hal sebaliknya justru terjadi pada penjualan mobil. Secara nasional penjualan mobil naik 25 persen. Di Adira Finance pembiayaan mobil tumbuh 8 persen.
Ke depan sepeda motor masih akan tetap menjadi tulang punggung perusahaan. Namun demikian perseroan juga akan mendorong pembiayaan kendaraan roda empat. Pertumbuhan GDP Indonesia meningkatkan jumlah kelas menengah di Indonesia. "Tumbuhnya kelas menengah akan meningkatkan penjualan mobil di Indonesia," kata Dewa.