Senin 28 Jan 2013 10:55 WIB

Petani Hortikultura Perlu Pasar

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Nidia Zuraya
Pedagang menata buah-buah dagangannya yang sebagian barang impor di Pasar Senen, Jakarta, Ahad (27/1).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Pedagang menata buah-buah dagangannya yang sebagian barang impor di Pasar Senen, Jakarta, Ahad (27/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persaingan pasar antara produksi hortikultura lokal dan impor semakin terasa. Selama ini petani hortikultura memang kekurangan pasar untuk memasarkan produknya. Di sisi lain, kualitas produk hortikultura dalam negri memang butuh perbaikan.

Petani hortikultura juga berhadapan dengan harga jual yang tidak stabil. "Tidak seperti (petani) padi, petani hortikultura selalu diombang-ambingkan pedagang dengan harga pasar," ujar Managing Director PT East West Seed Indonesia (Ewindo) Glenn Pardede, Senin (28/1).

Pemerintah, menurutnya, perlu menjamin penyerapan produk hortikultura di pasar. Jika harga sedang anjlok, pemerintah bisa membeli hortikultura petani agar mereka tidak semakin terpuruk. Selain itu, masih diperlukan sekitar satu juta hektare kawasan khusus untuk ditanami tanaman hortikultura. Kebutuhan produksi holtikultura dalam negeri, tambah Glenn, terus meningkat dan berlangsung cepat.

Petani hortikultura mutlak butuh dukungan untuk mememenuhi kebutuhan masyarakat. Perbaikan infrastruktur, pembaruan teknologi dan ketersediaan lahan, dinilai Glenn, menjadi persoalan mendesak yang butuh diselesaikan.

Sebagai pemain di tingkat perbenihan, Glenn mengakui perusahaannya mungkin diuntungkan dengan penghentian impor sementara 13 produk hortikultura. Ini dikarenakan petani lokal harus mulai berburu benih terbaik agar bisa meningkatkan kualitas produksi.

"Petani lokal harus bisa menghasilkan produk yang kualitasnya sama dengan impor. Bibitnya pun harus bagus," ujar anggota Asosiasi Produsen Perbenihan Hortikultura Indonesia (Hortindo) ini. Hingga saat ini kebutuhan benih dalam negeri sendiri masih disokong impor sebesar 30-40 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement